Judul Buku : Namaku Hiroko
Penulis : NH Dini
Penerbit : Gramedia Pustaka
Utama-Jakarta
Tebal Buku : 247 halaman
Tahun Penerbit : 2000
Harga : Rp 30.000
Hiroko gadis berusia 16 tahun yang
berasal dari desa Kyusu, Kehidupan Hiroko di desanya perekonomian keluarganya
sangat memperhatinkan itulah yang menyebabkan Hiroko untuk mencoba mengadu
nasib di kota padahal Hiroko tidak mempunyai keterampilan apapun maklum di
desanya Hiroko tidak mampu melanjutkan pendidikan hingga ke tingkat tinggi,
Hiroko mempunyai 2 saudara semua saudaranya lelaki dan Ibu kandung Hiroko telah
meninggal dunia sehingga Hiroko diasuh oleh Ibu tiri yang jauh lebih baik dan
perhatian dari ibu kandungnya, Sedangkan ayah Hiroko bekerja di sebuah ladang
hanya bisa mencukupi kebutuhan keluarganya.
Setelah Sampai di kota tanpa membawa
keterampilan apapun Hiroko bertemu dengan seorang tengkulak yang mengajaknya
untuk bekerja menjadi pembantu rumah tangga. Sejak bekerja mulailah kehidupan
Ekonomi keluarga Hiroko membaik. Pekerjaannya dijalaninya dengan suka cita.
Karena ingin memperoleh penghasilan yang lebih besar dan ingin menghindari
majikannya yang sering mengajaknya berhubungan intim, maka Hiroko mencoba
peruntungannya di kota besar, ia melamar pekerjaan di sebuah toko besar sebagai
pramuniaga. Merasa Hiroko mempunyai bakat, kemampuan, kemauan keras, dan
keluwesannya ia bahkan bukan hanya menjadi pegawai biasa, tetapi juga dipercaya
menjadi model bagi produk yang dijual toko itu. Dari sinilah karier Hiroko pun
kian menanjak, keuangan membaik dan pergaulannya semakin luas dan bebas.
Karena pergaulannya semakin luas
Hiroko mulai berkenalan dengan lawan jenis pertama Hiroko berkenalan dengan
Yukio Kishihara. Walaupun Yukio Kishihara menyukai Hiroko tetapi Hiroko mencoba
meyakinkan dirinya sendiri bahwa Yukio bukanlah laki-laki idamannya. Semakin
hari kesibukan Hiroko semakin padat ia harus mengunjungi toko-toko cabang
diberbagai kota dan memperagakan pakaian dan alat-alat kecantikan. Untuk
mendukung penampilannya sebagai model Hiroko mengikuti kursus kecantikan,
kepribadian, dan juga kursus dansa.
Setelah Yukio Kishihara yang
mendekati Hiroko dan gagal, karena Hiroko merasa Yukio Kishihara bukan lelaki
dambaannya giliran Suprapto, pemuda asal Indonesia yang sedang menjalankan
tugas belajar di Jepang mendekati Hiroko. Pergaulan antara Suprapto dengan
Hiroko cepat akrab dikarenakan kesamaan pandangan dan prinsip pergaulan yang
mereka anut. Dari Suprapto pula Hiroko banyak belajar tentang berbagai hal,
diantaranya bahasa Inggris dan budaya Indonesia. Hubungannya dengan Suprapto
berjalan mulus dan menyenangkan, tetapi ia belum berani menerima lamaran dari
Suprapto, karena menurutnya perkawinan antarbangsa sering menimbulkan banyak
masalah.
Selang beberapa bulan Suprapto,
pemuda Indonesia telah menyelesaikan tugas belajarnya di Jepang dan Suprapto
kembali ke Indonesia, tetapi Hiroko pernah berjanji akan berkunjung ke Indonesia
maka Hirokopun menepati janjinya untuk berkunjung ke Indonesia. Di Indonesia
inilah Hiroko banyak mendapatkan manfaat untuk pengembangan usahanya di Jepang,
terutama motif kain batik. Setelah berkunjung ke Indonesia maka Hiroko kembali
ke negaranya. Sekembalinya dari Indonesia Hiroko menggantikan pimpinan karena
pimpinan sedang sakit.
Pada suatu hari Hiroko mengunjungi
sahabatnya yang bernama Natsuko. Sesampai di rumahnya Hiroko bertemu dengan
Natsuko dan suaminya yang bernama Yoshida. Dari pertemuan pertama inilah Hiroko
menemukan Cintanya antara Hiroko dengan Yoshida dan berujung dengan hubungan
cinta. Yoshida sangat tertarik pada Hiroko, sementara Yoshida di mata Hiroko
merupakan sosok seorang lelaki yang di idaman-idamkan karena Yoshida tampan, gagah,
dan kaya. Seiring dengan berjalannya waktu hubungan Hiroko dengan Yoshida
semakin seius tanpa menghiraukan nilai-nilai agama, moral, dan persahabatan
Hiroko dengan Natsuko mereka menjalin hubungan layaknya suami-istri, bahkan
sebagai wujud cintanya, Yoshida membelikan rumah untuk Hiroko. Kendati
menyandang predikat perempuan simpanan, Hiroko tidak peduli karena mereka
saling mencinta, saling membutuhkan. Dan Mereka hidup bahagia dengan Lahirnya
seorang anak perempuan dan seorang anak laki-laki hasil buah cinta mereka.
Di novel ini penulis Nh Dini lahir
yang lahir pada tanggal 29 Februari 1936 di Semarang. Menggambarkan betapa
ganasnya kota di Jepang pada tahun 1970-an, dimana pada saat itu para lelaki
bebas berhubungan dengan wanita lain sesuka hati. Kehidupan malam membawa
pengaruh besarkepada kaum pendatang seperti Hiroko. Bisa di lihat dan di baca
mulai dari kata pengantar sampai biodata penulis saya dapat disimpulkan bahwa
Novel Namaku Hiroko ini yang di jadikan inspirasi oleh penulis tentang perubahan
perilaku masyarakat dan juga penulis berusaha membandingkan antara budaya
Jepang dengan budaya Indonesia lewat hadirnya tokoh pemuda Indonesia yaitu
Suprapto.
Didalam Novel Namaku Hiroko ini kita
dapat mengambil hikmah dan manfaatnya. Hikmah dan manfaat yang diambil dari
Novel Namaku Hiroko ini menggambarkan betapa susahnya hidup di tengah sempitnya
perekonomian keluarga Hiroko, tetapi Hiroko tidak pantang menyerah dia terus
berusaha, mengasah kemampuannya, kemauan keras, dan keluwesannya Hiroko sukses
dan bisa mengangkat perekonomian keluarganya tetapi disisi lain pembaca tidak
pantas dan tidak boleh meniru kehidupan cinta Hiroko yang mengambil suami orang
demi mengejar suatu impian yaitu Kaya seumur hidupnya. Berusahalah sekuat
tenaga untuk mencapai cita-cita dengan cara yang sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar