Waktu penulisan dan isinya
Menurut perhitungan tanggal karbon dan analisis teks, dokumen-dokumen ini ditulis pada berbagai masa sejak pertengahan abad ke-2 SM hingga abad pertama M. Sekurang-kurangnya satu dokumen, berdasarkan perhitungan tanggal karbon berasal dari tahun 21 SM–61 M. Papirus Nash dari Mesir, yang mengandung salinan Dasa Titah, adalah satu-satunya dokumen berbahasa Ibrani lainnya yang sangat kuno. Bahan-bahan tertulis serupa lainnya telah ditemukan dari situs-situs di dekatnya, termasuk benteng Masada. Sebagian dari naskah ini ditulis di atas papirus, namun cukup banyak pula yang ditulis di kulit binatang yang berwarna kecoklatan, yang tampaknya gevil.
Potongan-potongan ini terdiri dari sekurang-kurangnya 800 teks yang
mewakili pandangan-pandangan yang berbeda-beda, dari keyakinan
orang-orang Esene hingga sekte-sekte yang lain. Sekitar 30%nya adalah potongan-potongan dari Kitab Suci Ibrani, dari semua kitab kecuali Kitab Ester.
Sekitar 25% merupakan teks-teks keagamaan israel tradisional yang tidak
ada di dalam Kitab Suci Ibrani yang kanonik, seperti misalnya Kitab Henokh, Kitab Yobel, dan Perjanjian Lewi.
Sekitar 30% lagi mengandung tafsiran-tafsiran Alkitab dan teks-teks
lainnya seperti misalnya "Manual Disiplin" (1QS, yang dikenal pula
sebagai "Naskah Disiplin" atau "Aturan Komunitas") dan Aturan Peperangan
(1QM, juga dikenal sebagai "Naskah Peperangan") yang terkait dengan
kepercayaan, peraturan, dan tuntutan keanggotaan dari sebuah sekte kecil
Yahudi, yang dipercaya banyak peneliti hidup di wilayah Qumran. Sisanya
(sekitar 15%) dari potongan-potongan ini belum dapat diidentifikasikan.
Kebanyakan dari mereka ditulis dalam bahasa Ibrani, namun sebagian juga ditulis dalam bahasa Aram dan beberapa dalam bahasa Yunani.
Teks-teks penting mencakup Gulungan Yesaya (yang ditemukan pada 1947), sebuah tafsiran Habakuk1947);
Peraturan Komunitas (1QS), yang memberikan banyak informasi mengenai
struktur dan teologi sekte ini; dan versi yang paling awal dari Dokumen Damsyik. Apa yang disebut Gulungan Tembaga (1952),
yang mendaftarkan tempat-tempat penyimpanan emas, naskah, dan senjata
yang tersembunyi barangkali adalah yang paling terkenal. (
Penafsiran
Eseni
Menurut sebuah pandangan yang hampir secara universal diterima hingga tahun 1990-an, dokumen-dokumen ini ditulis dan disembunyikan oleh sebuah komunitas orang Eseni yang hidup di daerah Qumran. Ini dikenal sebagai Hipotesis Esene. Orang-orang Yahudi memberontak melawan orang-orang Romawi pada 66
M. Sebelum mereka dibantai oleh para tentara Romawi, orang-orang Eseni
menyembunyikan kitab-kitab suci mereka di gua-gua dan baru ditemukan
kembali pada 1947.
Saduki
Sebuah teori lainnya, yang kini semakin populer, ialah bahwa komunitas itu dipimpin oleh para imam Zadok (Saduki).
Dokumen terpenting yang mendukung pandangan ini ialah "Miqsat Ma'ase
haTorah" (MMT, 4Q394-), yang menyebutkan hukum-hukum kesucian yang sama
dengan yang apa disebutkan berasal dari kaum Saduki dalam
tulisan-tulisan rabinik (seperti misalnya tentang perpindahan
kenajisan). Dokumen ini juga mereproduksikan sebuah kalender festival
yang mengikuti prinsip-prinsip kaum Saduki sejak penetapan
tanggal-tanggal festival tertentu. Bukti yang lainnya ditemukan dalam
4QMMT yang setuju dengan posisi kaum Saduki bahwa air yang tidak
mengalir secara ritual najis. Pandangan ini bertentangan dengan
keyakinan orang-orang Farisi. Kebanyakan sarjana merasa bahwa meskipun
terdapat kesamaan-kesamaan dalam hukum-hukum kesucian, sebagian masalah
teologis yang besar dan tidak terjembatani membuat hal ini tidak
mungkin. Misalnya, Yosefus mengatakan bahwa kaum Saduki dan kaum Esene
memegang pandangan yang berlawanan mengenai predestinasi.
Kaum Esene mengatakan bahwa segala sesuatu ditentukan oleh takdir,
sementara kaum Saduki sama sekali menolak adanya takdir. Demikian pula,
banyak naskah yang memperlihatkan bukti bahwa para penulis naskah itu
percaya bahwa jiwa akan tetap hidup sesudah kematian (termasuk
kebangkitan) yang berlawanan dengan kaum Saduki yang berpendapat bahwa
kebangkitan, malaikat, ataupun roh itu tidak ada.
Perpustakaan Bait Suci
Pada 1963 Karl Heinrich Rengstorf dari Universitas Münster mengajukan teori bahwa naskah-naskah Laut Mati berasal dari perpustakaan Bait Suci Yerusalem. Teori ini ditolak oleh kebanyakan pakar pada tahun 1960-an, yang berpendapat bahwa naskah-naskah itu ditulis di Qumran
dan bukan dipindahkan dari sebuah lokasi lain (posisi yang didukung
oleh identifikasi de Vaux tentang sebuah kemungkinan perpustakaan di
reruntuhan Qumran). Namun, teori itu dihidupkan kembali oleh Norman Golb dan para ahli lainnya pada tahun 1990-an,
yang menambahkan bahwa naskah-naskah itu kemungkinan juga berasal dari
sejumlah perpustakaan lain, selain dari perpustakaan Bait Suci.
Hubungan dengan pihak Kristen
Seorang Yesuit Spanyol, José O'Callaghan, berpendapat bahwa salah satu fragmennya (7Q5) adalah sebuah teks Perjanjian Baru dari Injil Markus, pasal 6, ayat 52–53. Pada tahun-tahun belakangan pernyataan kontroversial ini telah diangkat lagi oleh Carsten Peter Thiede,
seorang sarjana Jerman. Bila fragmen ini berhasil diidentifikasikan
sebagai sebuah nas dari Markus, hal itu akan menjadikannya dokumen
tertua Perjanjian Baru
yang masih ada, dan diperkirakan berasal dari masa antara 30 dan 60 M.
Mereka yang menentang pendapat ini berpendapat bahwa fragmen ini sangat
kecil dan membutuhkan begitu banyak rekonstruksi (satu-satunya kata yang
utuh adalah kata bahasa Yunani "και" = "dan") sehingga fragmen ini bisa
saja berasal dari sebuah teks lain selain Markus.
Robert Eisenman mengajukan teori bahwa sejumlah gulungan sesungguhnya menggambarkan kehidupan komunitas Kristen, yang digambarkan lebih fundamentalis dan kaku daripada apa yang digambarkan Perjanjian Baru. Eisenman juga berusaha menghubungkan karier Yakobus yang Adil dan Paulus dari Tarsus dengan sebagian dari dokumen-dokumen ini.
Teori-teori lainnya
Karena seringkali dikatakan penting bagi sejarah Alkitab, naskah-naskah ini dikelilingi oleh berbagai teori persekongkolan: salah satu contohnya adalah klaim bahwa naskah-naskah ini sama sekali rekaan belaka atau diletakkan oleh makhluk-makhluk angkasa luar. Ada pula tulisan tentang Nefilim yang terkait dengan Kitab Henokh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar